Anda sering berpetualang di tempat-tempat yang jauh, susur sungai atau survei jalur pendakian gunung? Anda ingin melakukan survei pembangunan jalan baru atau kegiatan alam terbuka yang jauh dari jangkauan? Anda ingin mendokumentasikan batas wilayah, batas tanah dengan cara langsung turun ke titik lokasi? Anda pasti sangat membutuhkan peta yang bisa beroperasi dalam keadaan tanpa sinyal. Maka aplikasi berikut ini adalah pilihan yang tepat. Namanya Offlinemaps dari pengembang Psiberia.
Offlinemaps adalah peta offline yang bisa anda download dari Play store. Aplikasi yang satu ini bisa beroperasi tanpa sinyal internet. Tentu saja sebelumnya anda harus membuka terlebih dahulu cakupan daerah yang hendak anda jelajahi supaya data peta terdownload ke perangkat untuk digunakan kemudian.
Sebagai informasi, operasi GPS pada perangkat tidak membutuhkan sinyal internet. Kita hanya membutuhkan keberadaan sejumlah satelit di langit untuk menentukan posisi secara akurat. Penggunaan internet pada aplikasi peta sebenarnya hanya untuk mendownload peta ke perangkat. Namun jika sebelumnya peta sudah tersimpan di perangkat, maka anda bisa menggambar jalur perlintasan secara real time secara offline.
Anda beberapa menu pada peta ini yang merupakan keunggulan dan tidak terdapat pada aplikasi peta yang lain. Keunggulannya antara lain:
Gambar titik, garis atau wilayah berbentuk file wpt, rte, dan gpx tersimpan di dalam galeri perangkat ponsel. Ketika anda membuat titik atau jalur dengan format tersebut, maka file yang tersimpan bisa anda kirimkan ke teman lainnya melalui bluetooth, whatsapp, atau diupload ke google drive untuk cadangan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Aplikasi bisa menampilkan peta dari sumber yang berbeda. Anda bisa memilih menggunakan peta satelit, medan (terrain), hybrid atau peta tematik Laut, udara dan lainnya. Anda bebas pula memilih sumber dari Google, Openstreet, USGS, Bing, OpenFlight, atau peta detail yang disediakan sejumlah besar negara atau satuan militer. Sayangnya, untuk negara Indonesia belum tersedia peta detail tematik. Namun untuk kebutuhan umum, peta yang tersedia cukup lumayan.
File anda pada perangkat bisa diekspor ke google my map atau ke aplikasi google Earth desktop. Google earth desktop memang cukup andal untuk pembuatan peta yang fleksibel. Kebutuhan membuat peta dengan cara menjiplak denah wilayah atau tampak atas bangunan bisa menggunakan google earth ini. Pengelompokan peta yang tidak fleksibel pada google my map bisa dilakukan pada google earth dengan mudah. Oleh karena itu, penulis sering berpindah antara dua aplikasi ini.
Anda bisa membuat titik lokasi atau menghitung jarak secara real time dengan menghidupkan GPS perangkat. Anda bisa mengetahui ukuran bangunan dengan cara berdiri di kedua ujung dan membuat titik jarak pada peta.
Saya tutup tulisan ini dengan tutorial mengekspor peta ke Google My Maps. Pertama, buat gambar menggunakan menu Penanda Letak. Kedua, klik pada garis yang anda buat, pilih expor ke GPX. Maka gambar tersebut masuk ke folder exported Placemark. Ketiga, import file GPX tersebut ke google my maps. Kita hanya bisa mengimpor satu per satu file pada lapisan yang berbeda. Keempat, untuk menggabungkan peta, ekspor kembali peta atau lapisan menjadi file KML. File KML ini bisa dibuka dan diedit pada google earth. File yang sudah dikelompokkan ini dapat disimpan kembali menjadi file KML dan diimpor kembali pada aplikasi google My Maps.