![]() |
Gambar: Gebi Djaro |
Meski puncak Ile Boleng tercatat sebagai titik tertinggi
di Adonara, yaitu sekitar 1660 meter dari permukaan laut (m dpl), ternyata
kampung-kampung di sekeliling gunung ini tidak ikut berada pada lokasi tertinggi.
Faktanya, kampung yang menempati posisi tertinggi di pulau kita justru terletak
di seputar puncak Bukit Seburi.
Dengan ketinggian sekitar 964 meter dari permukaan laut,
Bukit Seburi terbentang dari wilayah kecamatan Adonara Tengah hingga Adonara
Barat. Dekat puncak ini kokoh berdiri sejumlah kampung yang sering tampak
berada di atas awan. Sebut saja
kampung Bui-Bayuwuan di desa Kokotobo kecamatan Adonara Tengah yang merupakan
titik tertinggi yang masih dihuni oleh manusia di pulau kita (772m dpl).
Menyusul posisi kedua ditempati kampung Lewopao di desa Lewobele (771m dpl),
yang berada di kecamatan yang sama. Kampung Lite menempati urutan berikutnya
(754m dpl). Sementara Waihelan yang termasuk desa Bukit Seburi di Kecamatan
Adonara Barat menempati urutan kelima
(679m dpl) setelah kampung Waiwoten di kecamatan Adonara Tengah (684m dpl).
Untuk peringkat ketinggian letak kampung di seputar Ile
Boleng, urutan pertama ditempati Lamalota (570 m dpl). Menyusul kampung
Lamahelan atas (496m dpl), dan kemudian Dua-Muda (393m dpl), dan diakhiri
Lamabayung yang menempati ketinggian
paling kecil (253m dpl). Dapat anda perhatikan bahwa kampung Waihelan masih
lebih tinggi posisinya dari kampung Lamalota yang merupakan titik
tertinggi di antara kampung-kampung seputar lereng ile Boleng.
Dari kemiringan lereng, tentu Ile Boleng menempati indeks
kemiringan tertinggi, sementara Bukit Seburi tidak begitu besar. Alasan ini
yang menyebabkan lokasi kampung di seputar Bukit Seburi dapat dibangun di
lereng dekat puncak. Alhasil, kampung Bui-Bayuwuan sendiri menempati 0.8 dari
total ketinggian Bukit Seburi, sementara Lamalota hanya menempati
sekitar 0.3 dari total ketinggian Ile Boleng.
Semakin tinggi titik, tentu semakin turun suhunya. Tetapi
menurut pengalaman, kampung dengan suhu paling rendah adalah Waihelan karena
kurang terpapar matahari. Di kampung ini, sering pada pukul tiga petang sinar
matahari tak tampak lagi karena terhalang bukit di sebelah barat. Akibatnya,
hawa sejuk merasuk lebih awal. Jika anda tidak terbiasa suhu dingin, harap
memutuskan untuk membawa pakaian tebal ketika menuju tempat ini.
Efek lainnya, jika memasak air untuk minum teh, ibu-ibu
di Bui-Bayuwuan lebih beruntung karena lebih cepat mendidih airnya pada suhu
yang sama dibandingkan dengan ibu-ibu di Lamalota. Menurut sains,
masalahnya tidak terletak pada airnya, tetapi pada tekanan udara yang berkurang
seiring bertambahnya ketinggian titik.
Untuk kepentingan praktis, perbedaan ketinggian titik ini
juga penting untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain dengan sistim
gravitasi. Air tawar dari seputar Bukit Seburi tentu dapat dialirkan tanpa
bantuan pompa ke kampung-kampung sekitar lereng Ile Boleng, tetapi tidak
sebaliknya. (Smpt, Google.earth)