![]() |
Gambar: florestourism.com |
Waiwerang,
BlogSA. Meski terletak
berdekatan, harga jagung titi di Lewoleba ternyata jauh lebih mahal daripada
harga yang dipatok di pasar lama Waiwerang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Perbedaan harga mencapai dua kali lipat. Salah satu konsumen, Dayat (27)
mengatakan itu di Waiwerang, Minggu (12/01) kemarin. Di Lewoleba, ungkapnya,
harga jagung titi satu baskom kecil dipatok lima puluh ribu rupiah. Menurutnya,
harga tersebut dua kali lebih mahal daripada harga komoditi serupa di
Waiwerang.
Pria asal Bima,
Nusa Tenggara Barat ini sering membeli oleh-oleh jagung titi untuk dinikmati
bersama teman-teman sekantornya di kota Lewoleba. Itu dilakukannya saat
bepergian ke Adonara maupun ke Larantuka.
Jagung titi
merupakan salah satu jenis pangan lokal yang berbeda dengan emping jagung.
Pengolahan pangan jenis ini paling terkenal di seluruh Lamaholot karena
merupakan warisan nenek moyang. Hasil penelitian mengungkapkan, usaha industri
kecil pengolahan jagung titi masih lebih menguntungkan daripada pengolahan
minyak kelapa (VCO), industri pengolahan lain yang juga diminati warga Flores
Timur dan Lembata. (smpt)