![]() |
Gambar: http://www.demon-tweeks.co.uk |
Yang di bengkel hampir semuanya Mas Jawa, terhitung ada empat orang. Hampir semua tahu itu. Tapi belakangan, ada orang sini, sebut saja Payong, yang juga masuk kru bengkel. Yang ini tidak semua orang tahu.
Nah, pada siang yang ramai pengunjung, muncul dua orang, sebut saja Kopong dan Ola, yang membetulkan roda dua mereka. Kopong lebih tua, mungkin orang kantoran, sedang yang Ola kira-kira seumur SMP atau SMA tahun awal.
Dua-duanya bicaranya dengan logat Adonara, pakai bahasa Lamaholot. Bicara mereka sesukanya karena menyangka tak ada kru bengkel yang paham isi kata-kata mereka.
Tentu, kopong dan Ola membicarakan penampilan kru bengkel. Ya, para pengunjung sekalian, lihatlah. Celana jeans yang jadi ‘seragam’ kerja mereka sejak kemarin tampak kehitaman terkena noda oli. Memang, ada baju mekanik tiap orang satu, tapi sangat tidak cocok untuk panasnya Larantuka siang itu.
"Yah, begini”, nasihat Kopong. “Kalau tidak sekolah, kamu akan bekerja seperti mereka." lanjutnya.
Wah, mesti tak langsung, Kopong seolah-olah mengatakan bahwa para kru bengkel, bukan orang yang berpendidikan alias tidak sekolah!!.
Tentu saja, karena padatnya pekerjaan, Payong tidak mungkin mengajak ngobrol Kopong dan Ola, yang tak menyangka diikuti percakapan mereka.
Yap, ini soal salah paham. Kopong dan Ola seolah-olah mengira bahwa tujuan sekolah adalah untuk menghindar dari pekerjaan seperti ini.
Tidak, menurut Payong. Terbukti, kru bengkel, sejauh yang Payong tahu, ada tiga orang yang berpendidkan STM Otomotif. Kepala bengkel sendiri adalah tamatan SMK favorit di Jawa sana. Dijamin, kendaraan roda dua anda, dari merek apapun, keluaran tahun berapapun, dengan mudah ditanganinya, dari mesin hingga aksesoris lain.
Tentu tidak semua orang bisa begitu kan?
Dan karena keahlian ini, ia dibayar lumayan. Gajinya satu setengah juta, tak terhitng uang makan, rokok Dji Sam Soe sebungkus sehari, dan tempat tinggal pun disiapkan sendiri. Sementara para mekanik dibayar lebih rendah sedikit. Gaji ini tidak jauh beda dengan gaji pegawai negeri sipil, kan?
Di bengkel-bengkel lain pun begitu. Pernah di Kupang, Payong dan teman-temannya pernah ke bengkel karena ditugaskan mengambil spek motor untuk tugas ‘menguji rancangan kopling’ dari alur proses yang telah mereka pelajari pada mata kuliah ‘Elemen’.
Yang tak mereka sangka, orang di bengkel pun paham dan bahkan mengajak mereka bercakap-cakap tentang mata kuliah tersebut.
Artinya, dia dulu pastinya telah melewati masa kuliah. Jadi, yang di bengkel tak selamanya pemuda tanggung yang hanya tahu pegang mur baut dan tak paham aplikasi dan hukum-hukum mekanik dari Newton. Tak selamanya. (smpt)