Kamis, 02 Februari 2012

Jangan Anggap Remeh, Menjual Bakso Bisa Jadi Sandaran Hidup


 
Gambar: http://alfienhp.blogspot.com

Pernah sekali di tahun 2010, saya ditraktir makan bakso oleh seorang teman gadis. Maklum, ia lagi kelebihan uang. Uangnya tak bisa muat lagi di dompet, makanya harus ada yang dihambur-hamburkan.
Di dekat kost-kostan saya di Matani, Kupang kami duduk menikmati bakso yang lezat itu. Sebagai mahasiswa berkantong cekak, tentu saya sangat senang ditawari jajanan langka itu. 
Nah sambil makan bakso dengan sambalnya yang pedas, si Mas tukang bakso jadi sasaran wawancara teman saya ini. Astaga, saya terjebak peran sebagai pendengar setia. Sambil sesekali mesem-mesem manyun karena mendapat informasi bahwa penghasilan sehari dari mas bakso ternyata lumayan.
"Mas, berapa penghasilan seharinya?" tanya teman saya ini bak reporter kawakan. Wah bakatnya ok juga nih. Ngalah-ngalahin Mbak Najwa lho.
Mas bakso lalu menceritakan dengan rinci. Lima puluh ribu bersih, setelah dikurangi bahan adonan, bumbu, bahan bakar, air dan yang lainnya.
“Saya biasa keluar selepas jam dua belas siang, lalu mangkal di beberapa tempat”’ cerita Mas Bakso. Ia memang penjual bakso keliling dengan gerobaknya yang berwarna biru.
“Kalau sepi, pendapatan saya segitu. Kalau ramai, bisa lebih. Saya pulang agak malam, jam delapan.” begitu lanjutnya.
Sambil menunggu dua mangkuk kami ludes, si Mas cerita-cerita pengalaman. Si Mas ternyata asalnya dari Sumatra. Sementara anak-anaknya  tinggal di Jawa. Anaknya yang paling tua kini hampir selesai SMA-nya.
“Kalau di Sumatera penghasilannya apa, Mas?” tanya teman saya.
“Kami di sana penghasilannya hanya dari kopi. Itu mana cukup? Harga jual kopi tidak bagus-bagus amat, jadi saya memilih merantau,” katanya. Uang hasil jualan bakso ia gunakan untuk mengongkosi sekolah anak-anaknya.
Hitung-hitung, meski kalah gengsi, pekerjaan seperti itu ternyata tak kurang untungnya. Bersih dalam sebulan ia bisa menghasilkan uang lebih dari satu setengah juta. Jam kerjanya tidak terlalu banyak. Ia berjualan ke jalan selepas tengah hari. Sementara pekerjaan sisanya seperti menyediakan pentol bakso dilakukan oleh sang istri.

 (smpt)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: