Gambar: http://alfienhp.blogspot.com |
Pernah
sekali di tahun 2010, saya ditraktir makan bakso oleh seorang teman gadis.
Maklum, ia lagi kelebihan uang. Uangnya tak bisa muat lagi di dompet, makanya
harus ada yang dihambur-hamburkan.
Di
dekat kost-kostan saya di Matani, Kupang kami duduk menikmati bakso yang lezat
itu. Sebagai mahasiswa berkantong cekak, tentu saya sangat senang ditawari
jajanan langka itu.
Nah
sambil makan bakso dengan sambalnya yang pedas, si Mas tukang bakso jadi
sasaran wawancara teman saya ini. Astaga, saya terjebak peran sebagai pendengar
setia. Sambil sesekali mesem-mesem manyun karena mendapat informasi bahwa
penghasilan sehari dari mas bakso ternyata lumayan.
"Mas,
berapa penghasilan seharinya?" tanya teman saya ini bak reporter kawakan.
Wah bakatnya ok juga nih. Ngalah-ngalahin Mbak Najwa lho.
Mas
bakso lalu menceritakan dengan rinci. Lima puluh ribu bersih, setelah dikurangi
bahan adonan, bumbu, bahan bakar, air dan yang lainnya.
“Saya
biasa keluar selepas jam dua belas siang, lalu mangkal di beberapa tempat”’
cerita Mas Bakso. Ia memang penjual bakso keliling dengan gerobaknya yang
berwarna biru.
“Kalau
sepi, pendapatan saya segitu. Kalau ramai, bisa lebih. Saya pulang agak malam,
jam delapan.” begitu lanjutnya.
Sambil
menunggu dua mangkuk kami ludes, si Mas cerita-cerita pengalaman. Si Mas
ternyata asalnya dari Sumatra. Sementara anak-anaknya tinggal di Jawa. Anaknya yang paling tua kini
hampir selesai SMA-nya.
“Kalau
di Sumatera penghasilannya apa, Mas?” tanya teman saya.
“Kami
di sana penghasilannya hanya dari kopi. Itu mana cukup? Harga jual kopi tidak
bagus-bagus amat, jadi saya memilih merantau,” katanya. Uang hasil jualan bakso
ia gunakan untuk mengongkosi sekolah anak-anaknya.
Hitung-hitung,
meski kalah gengsi, pekerjaan seperti itu ternyata tak kurang untungnya. Bersih
dalam sebulan ia bisa menghasilkan uang lebih dari satu setengah juta. Jam
kerjanya tidak terlalu banyak. Ia berjualan ke jalan selepas tengah hari.
Sementara pekerjaan sisanya seperti menyediakan pentol bakso dilakukan oleh
sang istri.
(smpt)