Kamis, 21 Juni 2012

Hari Bidan Nasional


Syukur buat perhatian pemerintah, bahwa kini telah ada banyak bidan yang bertugas di daerah-daerah pedalaman. Banyak dijumpai para bidan yang bekerja dengan sungguh-sungguh meski kadangkala dihalangi dengan kondisi medan yang sulit. Jika angka statistik tentang kesehatan penduduk jadi meningkat di wilayah kita, para bidan ini mesti yang pertama mendapat ucapan terima kasih.
Pada kesempatan ini, mesti direfleksikan juga bahwa angka kematian ibu saat melahirkan untuk Indonesia memang masih tertinggi untuk negara-negara ASEAN (Misiyah dalam Jurnal Perempuan No 48 Th 2006 hal 47). Mungkin dengan alasan itulah, maka kini pun sedang gencar-gencarnya diserukan revolusi KIA (Kesehatan ibu dan anak). 
Yang kelihatan dari program ini adalah adanya bendera KIA di setiap muka rumah penduduk yang sedang hamil atau menyusui. Teman-teman yang terkait dengan program ini pun kelihatannya sangat bersemangat. Saya masih ingat, di Lite ketika pembukaan bulan Maria awal Mei lalu, hari itu bertepatan dengan ramainya para petugas kesehatan mengarak-arak bendera dan memasangnya di rumah-rumah warga. Salah satu bendera dibawa juga ke halaman gereja paroki. Ada apa ya? Oh ternyata pak petugas ini aktivis gereja juga, numpang lewat saat sedang bertugas. (Mungkin petugas kesehatan ini mesti dikasih tau kalau Yesus-nya sudah lahir dengan selamat meski bukan di FASKES alias Fasilitas Kesehatan). Eh, salah satu teman petugas kesehatan juga nampang di rumah-rumah penduduk. Ia pasang fotonya di FB. Pasti ia terkait program KIA ini.
Meski  begitu, tampaknya bahwa bendera-bendera ini hanya menjangkau di daerah berpenduduk ramai, sementara di pedalaman (termasuk di kampung saya), tak tampak bendera ini di depan rumah warga yang ada ibu hamilnya.
Pengalaman di sana, untuk kondisi darurat, kelahiran bayi sering juga dibantu perawat, dan mungkin mereka juga dilatih khusus. Penduduk sendiri memang tidak dapat membedakan yang mana perawat yang mana bidan. Di sana, bidan dan perawat sama saja disebut bidan.
Di masa lalu, jumlah bidan memang masih sedikit. Idealnya, jumlah tenaga kesehatan yang ini mesti seimbang dengan jumlah penduduk, terutama jumlah ibu hamil. Pada waktu itu, kelahiran bayi memang sering dibantu oleh dukun, dan oleh pemerintah para dukun ini juga dilatih sehingga ada sebutan dukun terlatih. Untuk orang-orang yang seusia atau lebih tua dari saya yang lahir di kampung, pastilah bahwa kelahiran mereka-mereka masih hanya dibantu oleh para dukun ini.
Subject                        : Hari Bidan Nasional
Date and Location       : 24 Juni 2012 0:00 - 24 Juni 2012 24:00 (recurring)
Attendees                    :
Message                      : See above
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: