Selasa, 23 Mei 2017

Antarpulau via Kargo Udara, Ini Buah ‘Kampung’ yang Elit

http://tanamankampung.blogspot.co.id/
Tahun lalu sewaktu masih stay di Maumere, saya rutin tiap bulan mengirim dokumen ke kantor Kupang. Awalnya kirim-kiriman ini saya lakukan lewat kantor kargo W*ngsAir yang kala itu masih bertempat di ruang check in bandara. Kini mereka sudah punya kantor sendiri berhadapan dengan kantor lurah Waioti ke arah Larantuka. Letaknya masih berdekatan dengan bandara Frans Seda.
Nah saat kirim-mengirim ini ada saja fakta yang tidak luput dari penglihatan, terutama ketika mengamati para pelanggan kargo yang lain. Seorang pelanggan suatu hari punya kiriman yang unik, yaitu buah sirih. Buah sirih ini dipak rapi dan diisi dalam kardus-kardus. Ada sejumlah besar kardus yang di dalamnya terisi penuh buah sirih.
Kalau di pasar Waiwadan ataupun Lite, buah yang ini sering dijual di sisi jalan oleh mama mama papalele.
Unik ya unik saja. Mungkin ada yang bertanya apa rasional jika buah yang lekat dengan aktivitas di kampung-kampung ini mesti menempuh perjalanan udara? Tetapi kalau dilihat dari ongkos yang dikeluarkan, pengiriman via udara cukup rasional. Komponen biaya pengiriman dengan moda ini harus dapat ditutupi oleh keuntungan penjualan per kilogramnya. Alhasil, cara pengiriman yang ini adalah pilihan yang disukai oleh distributor.
Tapi apa semua barang komoditas tani pengirimannya bisa via kargo pesawat? Tentu saja tidak. Dari hitungan-hitungan bisnis, keuntungan penjualan per kilogramnya harus bisa menutup ongkos kirim. Untuk barang ringan dengan harga jual tinggi tentu sangat layak untuk antarpulau via kargo udara. Contohnya ya buah sirih ini.
Contoh lainnya, di bandara Frans Seda sering terlihat orang mengirim lobster alias udang besar dalam box-box via kargo. Harga lobster kan lumayan tinggi dibanding dengan ongkos kirim yang kisarannya lima puluh ribu rupiah per kilogramnya itu.
Barang yang hampir tidak mungkin dikirim via kargo adalah buah buahan basah. Pisang misalnya. Harga jual per kilogramnya kan jauh di bawah ongkos kirim. Rugi bandar kalau nekad kirim via kargo. Tapi kalau anda pernah mengamati, buah seperti avocad kadang dikirim juga via kargo udara. Tapi jangan salah sangka. Buah yang ini peruntukannya untuk konsumsi para captain alias pilot bersama boss-boss mereka sehingga ada perlakuan ongkos kirim khusus.
Di Timor, sirih pinang sangat digemari sebagai kudapan penyemangat, bahkan bisa menyaingi rokok. So buat yang suka mengunyah sirih pinang, jangan heran lho kalau buah yang ini bisa saja sudah menempuh perjalanan udara sebelum sampai di kotak sirih anda.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: