http://tanamankampung.blogspot.co.id/ |
Nah
saat kirim-mengirim ini ada saja fakta yang tidak luput dari penglihatan, terutama ketika mengamati para pelanggan kargo yang lain. Seorang pelanggan suatu hari punya
kiriman yang unik, yaitu buah sirih. Buah sirih ini dipak rapi dan diisi dalam kardus-kardus. Ada sejumlah besar kardus yang di dalamnya terisi penuh buah sirih.
Kalau di pasar Waiwadan ataupun Lite, buah yang ini sering dijual di sisi jalan oleh mama mama papalele.
Kalau di pasar Waiwadan ataupun Lite, buah yang ini sering dijual di sisi jalan oleh mama mama papalele.
Unik
ya unik saja. Mungkin ada yang bertanya apa rasional jika buah yang lekat
dengan aktivitas di kampung-kampung ini mesti menempuh perjalanan udara? Tetapi
kalau dilihat dari ongkos yang dikeluarkan, pengiriman via udara cukup
rasional. Komponen biaya pengiriman dengan moda ini harus dapat ditutupi oleh
keuntungan penjualan per kilogramnya. Alhasil, cara pengiriman yang ini adalah pilihan yang disukai oleh distributor.
Tapi
apa semua barang komoditas tani pengirimannya bisa via kargo pesawat? Tentu saja
tidak. Dari hitungan-hitungan bisnis, keuntungan penjualan per kilogramnya harus
bisa menutup ongkos kirim. Untuk barang ringan dengan harga jual tinggi tentu
sangat layak untuk antarpulau via kargo udara. Contohnya ya buah sirih ini.
Contoh
lainnya, di bandara Frans Seda sering terlihat orang mengirim lobster alias
udang besar dalam box-box via kargo. Harga lobster kan
lumayan tinggi dibanding dengan ongkos kirim yang kisarannya lima puluh ribu
rupiah per kilogramnya itu.
Barang
yang hampir tidak mungkin dikirim via kargo adalah buah buahan basah. Pisang
misalnya. Harga jual per kilogramnya kan jauh di bawah ongkos kirim. Rugi bandar kalau nekad kirim via kargo. Tapi kalau anda pernah mengamati, buah
seperti avocad kadang dikirim juga via kargo udara. Tapi jangan salah sangka.
Buah yang ini peruntukannya untuk konsumsi para captain alias pilot bersama boss-boss mereka sehingga ada perlakuan ongkos
kirim khusus.
Di
Timor, sirih pinang sangat digemari sebagai kudapan penyemangat, bahkan bisa
menyaingi rokok. So buat yang suka
mengunyah sirih pinang, jangan heran lho kalau buah yang ini bisa saja sudah menempuh perjalanan udara sebelum sampai di kotak sirih anda.