Minggu, 21 Mei 2017

Ini Tempat ‘Berburu’ Buku-buku Tentang Lamaholot


Susah cari buku bertemakan Lamaholot? Saya sendiri pernah mengalaminya. Sekitar dua tahun lalu, teman-teman pernah menerbitkan buku kumpulan dongeng bertemakan Lamaholot. Saya kebetulan dapat rejeki lebih dan ingin sisihkan untuk membeli buku tersebut.
Dengan mantap, saya melangkah ke toko buku Nusa Indah Maumere dekat pasar tingkat. Setahu saya, toko buku yang ini konsen menyediakan buku buku terbitan lokal baik dari penerbit minor maupun yang self publishing, juga buku-buku lawas yang sudah jarang edar dan peminatnya terbatas. Pengalaman saya dulu di Larantuka, toko buku Nusa Indah (yang kini sudah tutup) pun punya koleksi buku lawas yang lumayan lengkap. Sementara toko buku besar semacam Gramedia atau Ledalero tidak punya buku-buku seperti ini di rak mereka. Sudah saya periksa sendiri beberapa kali.
Tapi ketika melihat-lihat di rak Nusa Indah, ternyata buku yang saya cari tidak kunjung saya temui. Saya pun bertanya kepada pramuniaga, barangkali buku yang saya cari masih tersimpan di gudang.
“Oh, tidak. Buku-buku itu sudah diborong semuanya.”, begitu katanya.
“Oh, jahat sekali. Untuk apa terbit kalau langsung diborong semuanya?”
Dengan kecewa, saya pun undur diri. Ya, Tuhan, padahal buku-buku itu bisa jadi pegangan ke kampung untuk memperkenalkan kepada anak-anak tentang budaya setempat yang terekam dalam dongeng. Bagaimana anak-anak bisa mengetahui budaya di sekitarnya kalau tidak lewat cerita yang dituturkan atau dibacakan? Bagaimana kita bisa akrab dengan anak-anak tanpa bahan  cerita yang menarik minat? Bagaimana kita bisa membatasi mereka menonton televisi dengan sajian banalnya tanpa kita punya alternatif misalnya lewat kisah di buku-buku yang lebih bernyawa? Oh di sinilah awalnya segala sesuatu yang berujung generation gap itu. Begitulah kegalauan saya.
Ah, sudahlah. Kompensasinya, saya mampir saja ke Ledalero membeli buku terbitan ulang tentang kisah Ibaruri dari genre autobiografi yang sedang heboh kala itu. Buku yang lagi-lagi konsumennya kalangan dewasa.
Baru hari ini ketika iseng browsing di web, oleh situs matatimor.com tahulah saya tentang sebuah blog yang merupakan toko buku online khusus buku-buku yang isi ataupun penulisnya berhubungan dengan Nusa Tenggara Timur. Koleksinya lumayan lengkap, misalnya kamus Lamaholot karangan Pak Felix Sanga, juga buku ‘Ata Kiwan’nya Erns Vatter.  Novel ‘Ikhtiar Cinta dari Adonara’ dan ‘Lamafa’ pun ada di sana. Termasuk buku kumpulan dongeng yang pernah saya cari-cari itu.

Wah, syukurlah. Mungkin dalam liburan kali ini saya sudah punya pegangan untuk dibawa pulang ke kampung. Check it out ya di  sini
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: