Susah cari buku bertemakan Lamaholot? Saya sendiri pernah mengalaminya. Sekitar dua tahun lalu, teman-teman pernah menerbitkan buku kumpulan dongeng bertemakan Lamaholot. Saya kebetulan dapat rejeki lebih dan ingin sisihkan untuk membeli buku tersebut.
Dengan
mantap, saya melangkah ke toko buku Nusa Indah Maumere dekat pasar tingkat.
Setahu saya, toko buku yang ini konsen menyediakan buku buku terbitan lokal
baik dari penerbit minor maupun yang self publishing, juga buku-buku lawas yang
sudah jarang edar dan peminatnya terbatas. Pengalaman saya dulu di Larantuka,
toko buku Nusa Indah (yang kini sudah tutup) pun punya koleksi buku lawas yang
lumayan lengkap. Sementara toko buku besar semacam Gramedia atau Ledalero tidak
punya buku-buku seperti ini di rak mereka. Sudah saya periksa sendiri beberapa
kali.
Tapi
ketika melihat-lihat di rak Nusa Indah, ternyata buku yang saya cari tidak
kunjung saya temui. Saya pun bertanya kepada pramuniaga, barangkali buku yang
saya cari masih tersimpan di gudang.
“Oh,
tidak. Buku-buku itu sudah diborong semuanya.”, begitu katanya.
“Oh,
jahat sekali. Untuk apa terbit kalau langsung diborong semuanya?”
Dengan
kecewa, saya pun undur diri. Ya, Tuhan, padahal buku-buku itu bisa jadi
pegangan ke kampung untuk memperkenalkan kepada anak-anak tentang budaya
setempat yang terekam dalam dongeng. Bagaimana anak-anak bisa mengetahui budaya
di sekitarnya kalau tidak lewat cerita yang dituturkan atau dibacakan?
Bagaimana kita bisa akrab dengan anak-anak tanpa bahan cerita yang menarik minat? Bagaimana kita
bisa membatasi mereka menonton televisi dengan sajian banalnya tanpa kita punya
alternatif misalnya lewat kisah di buku-buku yang lebih bernyawa? Oh di sinilah
awalnya segala sesuatu yang berujung generation gap itu. Begitulah kegalauan
saya.
Ah,
sudahlah. Kompensasinya, saya mampir saja ke Ledalero membeli buku terbitan
ulang tentang kisah Ibaruri dari genre autobiografi yang sedang heboh kala itu.
Buku yang lagi-lagi konsumennya kalangan dewasa.
Baru
hari ini ketika iseng browsing di web, oleh situs matatimor.com tahulah saya
tentang sebuah blog yang merupakan toko buku online khusus buku-buku yang isi
ataupun penulisnya berhubungan dengan Nusa Tenggara Timur. Koleksinya lumayan
lengkap, misalnya kamus Lamaholot karangan Pak Felix Sanga, juga buku ‘Ata
Kiwan’nya Erns Vatter. Novel ‘Ikhtiar
Cinta dari Adonara’ dan ‘Lamafa’ pun ada di sana. Termasuk buku kumpulan dongeng
yang pernah saya cari-cari itu.
Wah,
syukurlah. Mungkin dalam liburan kali ini saya sudah punya pegangan untuk
dibawa pulang ke kampung. Check it out ya di sini