Minggu, 11 Juli 2010

Vuvuzela dari Adonara

Foto: Ebed de Rosary
Piala dunia 2010 meninggalkan kesan tersendiri terkait adanya suara bising dari vuvuzela, terompet khas Afrika Selatan. Tetapi kalau di sana terdapat terompet bernama vuvuzela, maka di Adonara ada terompet daun, terompet siput, dan juga terompet bambu.
Terompet daun dibuat dari daun kelapa atau daun lontar yang dilingkarkan seperti spiral sehingga membentuk kerucut dengan dua bilah daun di bagian ujungnya sebagai sumber getar. Tipe terompet seperti ini biasanya untuk mainan anak-anak yang hendak meramaikan pesta.
Tipe terompet berikut adalah dari kulit siput besar yang disebut matalebu. Terompet ini biasanya digunakan untuk tanda panggil. Para penyadap tuak, petugas gemohing, atau pengurus perkumpulan khas kampung kadang menggunakan alat bantu ini untuk memberitahu diadakannya suatu kegiatan. Ini bisa disamakan dengan canang, kentungan, lonceng, ataupun kendang.
Siput dilubangi pada bagian ujung spiral cangkangnya dengan lubang sebesar ibu jari untuk tempat meniup, sementara bagian muka dan dalamnya sebagi modulator getaran. Ini sama dengan terompet bambu yang dibuat dari bambu wulung atau wulo dalam bahasa setempat.

Di antara ketiga terompet ini, yang paling jauh kedengaran adalah terompet siput. So, panitia kegiatan tidak perlu menyebar undangan. Cukup ambil saja terompet khas adonara itu, lalu teeeeet teeeeet….teeeeeet. Seperti vuvuzela, ia nyaring berbunyi. Beberapa saat kemudian, peserta kegitan pasti tiba.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: