Jumat, 01 Oktober 2010

Ulat Tak Selalu Menjijikan


Larva yang baru dipanen

“Ulat? Idiih kabuuur…” ini reaksi biasanya alias mainstream. Tetapi kalau yang ini…
“Ulat? Hmmm mau dong! Sedapnya! ”
Ah yang benar saja. Ternyata benar saudara-saudara. Meski kedengaran tak biasa, ulat ternyata bisa jadi penganan lezat untuk memanjakan lidah. Binatang tanpa tulang bertubuh lembut memanjang mirip tabung ini memang tak selamanya jadi momok. Mereka bisa menjadi bahan masakan kegemaran orang desa, dan mungkin juga bagi anda kalau sudah mencobanya. Soal bergizi atau tidak, saya tidak terlalu tahu. Tetapi soal kelezatannya, saya jamin 100%.

Di kampung, binatang parasit serta pengurai ini dikenal beberapa jenisnya yang bisa disantap. Yang sempat saya ketahui antara lain kebakakkebakak telumakebulok, dan modaKebakak adalah ulat yang hidup di batang-batang kemiri yang sudah mati. Mereka hidup dengan memakan batang kemiri mati baik yang sudah tumbang maupun yang masih berdiri. Jika terlihat kotoran-kotoran berupa serbuk berwarna putih pada kulit luar batang kemiri, maka dapat dipastikan bahwa kebakak telah hidup pada batang kemiri tersebut. Orang lalu mengupas dengan hati hati batang kemiri tersebut untuk mendapatkan ulat tersebut. Di alam, ulat ini lalu bermetamorfosis menjadi sejenis binatang penggerek bersayap yang berwarna coklat.
Kebakak teluma pun mirip bentuknya, tetapi jenis yang ini hidup sendirian seekor ataupun dua ekor di akar pohon teluma. Beda dengan kebakak di pohon kemiri yang hidup dalam jumlah banyak. Jenis berikutnya adalah moda yang hidup berkelompok pada tabung bambu pering. Jumlahnya puluhan sampai ratusan ekor tiap batang bambu yang menjadi rumah sementaranya. Ciri-ciri bambu yang menjadi tempat hidup mereka adalah jika batangnya kelihatan tidak sehat karena ulat menjadi hama pada bambu tersebut. Bentuk tabung tampak cacat dan lebih pendek dari tabung lainnya. Biasanya hanya satu sampai empat tabung yang dihuni. Dengan bermetamorfosis, ulat ini kemudian akan berubah kupu-kupu kuning yang selalu bergerombol.
Kebulok adalah jenis ulat yang hidup di bambu wulung. Biasanya hanya satu atau dua ekor karena ukuran tubuhnya besar. Ciri-ciri bambu wulung yang dihuni kebulok adalah jika terlihat pucuknya mati atau mengering.

Ulat lain yang juga bisa dimakan adalah ulat calon kepompong pada serangga tetabuhan maupun pada lebah. Ulat ini diambil dari sarangnya secara langsung dan bisa dimakan mentah. Nah mau coba?
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: