Larva yang baru dipanen |
“Ulat? Idiih kabuuur…” ini reaksi biasanya
alias mainstream. Tetapi kalau yang ini…
“Ulat? Hmmm mau dong! Sedapnya! ”
Ah yang benar saja. Ternyata benar
saudara-saudara. Meski kedengaran tak biasa, ulat ternyata bisa jadi penganan
lezat untuk memanjakan lidah. Binatang tanpa tulang bertubuh lembut memanjang
mirip tabung ini memang tak selamanya jadi momok. Mereka bisa menjadi bahan
masakan kegemaran orang desa, dan mungkin juga bagi anda kalau sudah
mencobanya. Soal bergizi atau tidak, saya tidak terlalu tahu. Tetapi soal
kelezatannya, saya jamin 100%.
Di kampung, binatang parasit serta
pengurai ini dikenal beberapa jenisnya yang bisa disantap. Yang sempat saya
ketahui antara lain kebakak, kebakak teluma, kebulok,
dan moda. Kebakak adalah ulat yang hidup di
batang-batang kemiri yang sudah mati. Mereka hidup dengan memakan batang kemiri
mati baik yang sudah tumbang maupun yang masih berdiri. Jika terlihat
kotoran-kotoran berupa serbuk berwarna putih pada kulit luar batang kemiri,
maka dapat dipastikan bahwa kebakak telah hidup pada batang
kemiri tersebut. Orang lalu mengupas dengan hati hati batang kemiri tersebut
untuk mendapatkan ulat tersebut. Di alam, ulat ini lalu bermetamorfosis menjadi
sejenis binatang penggerek bersayap yang berwarna coklat.
Kebakak teluma pun mirip
bentuknya, tetapi jenis yang ini hidup sendirian seekor ataupun dua ekor di
akar pohon teluma. Beda dengan kebakak di pohon kemiri yang hidup
dalam jumlah banyak. Jenis berikutnya adalah moda yang hidup
berkelompok pada tabung bambu pering. Jumlahnya puluhan sampai
ratusan ekor tiap batang bambu yang menjadi rumah sementaranya. Ciri-ciri bambu
yang menjadi tempat hidup mereka adalah jika batangnya kelihatan tidak sehat
karena ulat menjadi hama pada bambu tersebut. Bentuk tabung tampak
cacat dan lebih pendek dari tabung lainnya. Biasanya hanya satu sampai empat
tabung yang dihuni. Dengan bermetamorfosis, ulat ini kemudian akan berubah
kupu-kupu kuning yang selalu bergerombol.
Kebulok adalah jenis ulat yang hidup di
bambu wulung. Biasanya hanya satu atau dua ekor karena ukuran tubuhnya besar.
Ciri-ciri bambu wulung yang dihuni kebulok adalah jika terlihat pucuknya mati
atau mengering.
Ulat lain yang juga bisa dimakan adalah
ulat calon kepompong pada serangga tetabuhan maupun pada lebah. Ulat ini
diambil dari sarangnya secara langsung dan bisa dimakan mentah. Nah mau coba?