S. M.
Dosi
Lengking camar mengirim kabar
Biru langit tl’ah ternoda mata harpun tertusuk
Dingin angin terantuk di haluan
Meningkah deru suara terbatuk-batuk
Sambil elang memburu bau darah
Prahara mengiringi setiap tarikan napas
Dan medan juang digelar atas ayunan ombak
Ada jerit teredam
Juga sorak sorai
Ketika membayang mata kanak-kanak menyanyi
tentang langit yang tertusuk mata harpun
Dan wanita yang menukar bebijian dari petani petani bukit
Bila kehormatanmu
Seumpama tegarnya sosok siluet di rembang senja itu
Dia
Lelaki tua yang telah kenyang mencium dan menjilati
dinginnya angin berbau asin
Tak cuma setengah
Sebelum lelah
Dan samudra ini
Dia musuh sekaligus sekolah yang menempa
Selat Solor,
7/8/2013