Senin, 18 September 2017

Ini Asal Muasal Nama Larantuka yang Sebenanya

Dari mana kira-kira asal nama Larantuka? Berhadapan dengan pertanyaan ini, kebanyakan orang menjawabnya dengan merujuk informasi dari sejumlah penulis lokal. Menurut para penulis tersebut, nama Larantuka berasal dari kata bahasa Lamaholot. “Laran” yang berarti ‘jalan’ dan “tuka” yang berarti ‘tengah’. Secara utuh artinya kampung yang terletak di “tengah jalan”.
Meski untuk sementara menjadi satu-satunya jawaban, tampaknya informasi ini masih jauh dari meyakinkan. Contoh kata ‘tuka’ sebenarnya bukan tengah kalau tanpa fonem ‘n’ di akhir kata. Lebih jauh, siapa kira-kira yang memberi nama tersebut sementara jalan lintas Flores sendiri baru dibangun pada tahun 1907?
Kajian sejarah menyebut teori lain yang lebih bisa diterima. Nama Larantuka disebut berasal dari bahasa Tetun. ‘Laran’ yang adalah pusat kerajaan Wehale dan ‘tuka’ yang artinya ‘batas’. Penyebutan ini menunjukkan bahwa wilayah kerajaan Wehale mencapai hingga ke Larantuka, yang disebut ‘batas dari Laran’. Tercatat Patigolo Arakian adalah bangsawan kerajaan Wehale yang ‘diutus’ ke wilayah paling jauh yang masih berada di bawah pengaruh mereka. Beberapa raja Larantuka bahkan masih mempertahankan gelar “Usi Neno”, sebuah sebutan yang hanya dikenal di  pulau Timor.
Sebelum datangnya bangsa-bangsa Eropa, pulau Timor masih memegang peranan penting karena daratan ini menjadi penghasil komoditi termahal saat itu, kayu cendana. Pedagang-pedagang Cina maupun pedagang perantara dari seputar wilayah Nusantara hilir mudik dari dan ke sana. Banyak laporan-laporan tertulis dari Cina menyebut wilayah ini sejak abad XIII. Sebagai penghasil komoditi perdagangan utama, sudah tentu di Timor mulai terbentuk hunian dengan aliansi-aliansi yang lebih besar yang kemudian menjadi kerajaan. Kerajaan yang cukup berpengaruh adalah kerajaan Wehale-Wewiku. Dinasti raja-raja Amarasi yang sangat berpengaruh di dekat Kupang, Timor Barat masih merujuk asal-usul mereka dari kerajaan Wehale ini.
Larantuka sendiri tidak ada apa apanya sebelum bangsa Eropah menjejakkan kakinya di bagian tenggara Nusantara. Kota ini, sebelumnya di Solor, menjadi penting tatkala dijadikan tempat persinggahan pedagang dan kemudian penjajah Eropa karena pelabuhannya yang tenang dan terlindung di musim hujan. Dengan bercokolnya bangsa Eropa, terutama Portugis, kaum blasteran ‘portugis hitam’ alias Larantuqueiros segera menjadi amat berpengaruh hingga ke pulau Timor. Belakangan, sejumlah tempat di Timor dapat ditelusuri asal-usulnya dari bahasa Lamaholot, bahasa asli di Flores bagian timur. (Simpet Soge)

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: