Rabu, 02 Mei 2018

Pangan Lokal di Hari Raya, Seberapa Pedulikah Kita?

Hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional. Di wall medsos berseliweran berita teks maupun foto tentang kemeriahan peristiwa ini. Maklum, ini adalah pesta terbesar bagi beragam komponen yang terlibat. Baik itu institusi pendidikan, anak didik, pendidik sendiri. Juga masyarakat keseluruhan yang pernah mengenyam dunia pendidikan.
Salah satu postingan yang cukup menarik mata adalah kemeriahan acara di salah satu lembaga pendidikan di Adonara. Tampak dalam foto-foto tersebut, setelah selesai apel bendera, para pendidik  menikmati hidangan ala kadarnya. Terlihat  roti dan donat berjejeran dalam piring. Tentu sangat menggugah selera setelah berpanas ria  apel di udara terbuka pada pagi hari.
Sekilas terlihat tak ada yang janggal. Tetapi kalau kita lebih jeli, kita melihat bahwa hidangan roti dan kue donat tersebut, meskipun merupakan hal remeh temeh, setidaknya telah melanggar salah satu peraturan yang ditetapkan pemerintah. 

Peraturan tersebut adalah Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 61 tahun 2017 tentang PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN LOKAL DI KABUPATEN FLORES TIMUR. Dalam peraturan ini, telah ditetapkan bahwa dalam kegiatan resmi institusi pemerintahan dan lembaga lembaga di bawahnya, prioritasnya adalah penyajian pangan lokal.
Pembiasaan dalam menghidangkan pangan lokal akan membuat usaha masyarakat akan diserap misalnya pangan ubi-ubian dan hasil bumi lainnya. Dalam data konsumsi rumah tangga di Flores Timur, justru konsumsi ubi-ubian berada di urutan paling belakang. Data yang menunjukkan pola konsumsi rumah tangga ini menunjukkan minimnya konsumsi pangan lokal jenis ini. Posisi belanja untuk konsumsi ubi-ubian bahkan jauh lebih kecil daripada konsumsi tembakau dan minuman beralkohol. 
Fakta telah berbicara demikian. Menyikapi ini, apakah kita membiarkan terend penggunaan kebutuhan rumah tangga ini terus berlanjut? Ataukan melakukan pembiasaan yang melawan arus supaya trend konsumsi pangan lokal meningkat?
Dalam dunia pendidikan, contoh perilaku yang ditunjukkan oleh lembaga akan membekas dalam diri ratusan siswa di lembaga tersebut. Menyaksikan para guru yang mereka kagumi lebih suka mengkonsumsi pangan non lokal, apakah hal tersebut akan  ditiru oleh mereka? (Smpt)


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: