Waktu
cuti tahunan hampir tiba. Sudah hampir setahun lalu saya ambil cuti yang sama.
Tetapi bedanya, cuti tahun lalu agak aksidental. Kala itu sekaligus bertepatan
dengan istri yang melahirkan. Otomatis waktunya tidak bisa saya pastikan. Jadi,
ongkos perjalan saya pakai uang sendiri kemudian di-reimburs oleh kantor.
Di
kampung, rehat kerja dua minggu rasa-rasanya difast forward. Kaget-kaget sudah
tiba tanggal 30. Sementara tanggal 1 saya sudah harus mulai membereskan laporan
bulanan. Jadi pada tanggal tersebut saya diwajibkan berada di Kupang untuk
selanjutnya menuju Atambua.
Tiket
sudah dipesan online oleh seorang anggota keluarga. Setelah dipesan, saya
diharuskan membayar dalam waktu setengah jam. Lewat dari itu dipastikan hangus.
Ke mana bayarnya, sementara saat ini saya sedang di kampung?
Ternyata
pembayarannya mudah saja saudara-saudara. Tahun-tahun terakhir ini, di kampung
sudah bertebaran sejumlah besar kios yang bekerjasama dengan pihak bank. Mereka
memiliki mesin EDC sendiri. EDC adalah mesin pembayaran portabel lengkap dengan
print. Alat kecil tersebut selama ini dimanfaatkan oleh warga untuk
kirim-mengirim uang. Mayoritas untuk registrasi mahasiswa yang berasal dari
desa-desa ini. Tetapi untuk urusan bayar membayar tiket, apakah alat ini bisa?
Saya
cek langsung ke TKP. Bermodalkan rekening virtual untuk pembayaran transaksi,
sebuah kios di desa Lite saya datangi. Saya serahkan nomor rekening virtual. Si
pemilik layanan mengaku baru kali ini menangani pembayaran via rekening
virtual. Tapi ia coba-coba saja melakukan hal baru ini.
Mula-mula
ia pilih menu nomor rekening salah satu bank. Tapi ternyata tidak bisa
diproses. Rekening virtual kan ada enam belas nomor, ditambah kode bank jadi 19
nomor. Sementara jumlah nomor rekening bank tidak sebanyak itu. Ia pun coba
mengutak-atik menu lain. Setelah kembali ke menu awal, ternyata ada pilihan
untuk pembayaran ke rekening virtual.
Ia
mencobanya dan ternyata berhasil. Maka bereslah urusan pembayaran tersebut.
Hasil print transaksi pun diserahkan kepada saya. Tak beberapa lama, masuk SMS
konfirmasi dari situs layanan ticketing yang menyatakan bahwa pembayaran saya
telah diterima.
Dengan
modal hasil print EDC ini, keesokan harinya saya tinggal melenggang ke bandara. Di pemeriksaan
ticketing, saya tinggal menukar hasil print out tersebut untuk mendapatkan
tiket. Mudah bukan?