Senin, 21 Oktober 2019

Praktik Animasi Lengkap dengan Software Gratisan? Bisa!


Anda barangkali termasuk orang yang kagum dengan film-film hollywood. Yang mana dari Jurrasic Park hingga Transformer, semuanya menampilkan efek visual menakjubkan. Trik kamera pada film itu dibuat dengan begitu detail dan hidup. Dari robot hingga binatang purba, semuanya terlihat seolah nyata.
Bagaimana semua itu bisa dibuat? Jawabannya adalah dengan software visual effect (VFX). Animasi komputer digabungkan dengan life action lalu diedit sana-sini, terciptalah tampilan yang membuat anda berdecak kagum.
Ada begitu banyak software untuk menangani kebutuhan visual effect tersebut. Dari yang free, berbayar hingga standar industri, semuanya tersedia. Dalam industri seperti di hollywood, satu judul film bisa butuh banyak software dengan puluhan perusahaan yang terlibat. Seniman yang mengerjakan ada ribuan. Biayanya pun triliunan.
Namun untuk kebutuhan pribadi, anda bisa juga menggunakan software serupa yang bebas didownload di situs resmi. Software pengantar untuk berkenalan dengan dunia animasi ini tentunya masih sederhana. Salah satunya yang pernah saya pakai adalah Blender.

Interface Sculpting tanah liat pada Blender

Saya pribadi mengenal Blender sekitar tahun 2011 secara tak sengaja. Pernah menjadi mahasiswa teknik, tentu saja saya tak asing dengan aplikasi desain 3D. Jadi perkenalan dengan Blender saat itu tak jauh dari kebutuhan visualisasi 3 D.
Namun kemudian ketika dikulik lebih jauh, aplikasi Blender ini ternyata bisa jadi software animasi yang mumpuni. Tutorialnya ada ribuan, tersebar di youtube maupun di manual book.
Pertama kali menggunakan Blender (versi 2.7 ke bawah), tampilan interfacenya tampak bikin bingung. Tenang, yang mahir Blender pun awalnya mengaku bingung kok. Tapi ketika anda sudah mencoba fitur-fiturnya, semua akan terasa mudah. Itu saya alami sendiri.
Inilah fitur yang bisa anda coba di Blender. Pertama, modelling. Bagi anda yang sudah kenal autoCAD atau Sketchup google, modelling di blender jauh lebih mudah. Kebanyakan operasi yang anda gunakan pada program sebelumnya tersedia pula di Blender. Jadi bagi adik-adik teknik mesin, anda bisa juga kok mencoba Blender.
Selain modelling obyek solid, tersedia juga fitur model yang sudah jadi seperti arsitektur, bangun ruang matematika, obyek alam seperti pohon, terrain atau bentang daratan, lengkap dengan batu ataupun aksesoris gedung. Tersedia pula fitur tanah liat (clay) untuk membuat patung. Detail obyek berupa lengkungan (fillet) pun tidak perlu anda buat manual, sebab ada modifier subsurf. Body kendaraan atau tubuh manusia yang punya topografi melengkung sana sini bisa dibuat dengan modifier ini.
Fitur kedua adalah animasi. Fitur ini cukup lengkap. Kita bisa menggerakan model dari mesin-mesin hingga anggota tubuh. Kita juga bisa membuat gerakkan obyek secara berangkaian, yaitu gerakan benda yang satu mempengaruhi gerakkan benda lainnya, baik itu oleh sambungan langsung maupun melalui hubungan matematis. Jadi kalau anda seorang guru atau dosen yang mau menjelaskan prinsip dan sifat gelombang mekanik, listrik ataupun magnetik, anda bisa tampilkan simulasinya di Blender. Gunakan rotasi roda untuk menggenerate gelombang sinusoidal.
Fitur berikut adalah simulasi. Simulasi ini merupakan tiruan dari gaya dan singgungan antar obyek. Anda bisa menciptakan simulasi tabrakkan antar benda, angin, bahkan bisa menyisir rambut model yang anda buat. Simulasi lainnya adalah fluida dan partikel, api, asap, magnet, dan benda lunak seperti kain. Tak ketinggalan pula simulasi gerakan mesin seperti roda gigi yang satu memutar roda gigi lain melalui kontak permukaan.
Nah, bagaimana memulai? Saya awalnya memulai dengan mempelajari manual book. Sayangnya hanya tersedia versi english. Berikutnya belajar bertahap dari tutorial youtube. Perbiasakan dulu interfacenya. Perhatikan pemanfaatan tombol mouse maupun shortcut keyboard. Juga berpindah dari obyek mode ke edit mode, berpindah view obyek, orthografis ke perspektif dll.
Berikutnya adalah mempelajari editing obyek serta modelling sederhana. Bagi yang terbiasa dengan autoCAD atau sketchup pasti lebih mudah. Pelajari juga modifier yang sangat membantu. Fitur array, menghaluskan obyek dll ada di modifier. Namun editing ini dibatasi oleh kemampuan komputer. Jika vertices-nya sudah mencapai jutaan, komputer spek rendah biasanya mulai ngadat.
Tahap berikutnya adalah animasi. Pelajari prinsip kerja tulangan (bone) untuk menggerakan obyek. Pelajari juga drive untuk menggerakkan obyek seperti mesin. Anda bisa pula gunakan rekaman suara atau obyek A untuk menggerakan obyek B. Ada juga fitur reserve kinematic untuk menggerakan obyek berpatokan pada dua obyek lain. Sayangnya animasi ini masih dibatasi oleh spec komputer. Bagi anda yang komputernya spec anak kost, maka siap-siap ngadat.
Tahap berikut yang paling sulit adalah simulasi. Cara kerjanya memang mudah, tapi spek komputer harus kencang untuk urusan yang ini. Anda bisa membuat simulasi seperti obyek jatuh dan melenting. Untuk jumlah obyek yang sedikit, anda bisa lakukan di komputer biasa. Tapi kalau obyeknya lumayan banyak atau dengan detail yang tinggi, komputer anda harus diupgrade prosessor dan RAMnya.




 Karena keterbatasan komputer, saya sejauh ini hanya membuat obyek sederhana seperti gedung gereja di kampung. Modellingnya tidak makan waktu, hanya beberapa jam saja. Cukup menjiplak dari foto, terapkan modifier mirror, lalu bikin model separuhnya. Separuh yang lain otomatis mengikuti. Lanjut bikin pintu, engsel, terapkan warna, lalu buat animasi rotasi pada pintu. Terakhir saya pasang pencahayaan lampu lalu dirender. Juga tambahan sentuhan kecil simulasi kain adat dengan hembusan angin.
Tahap render model gedung ini memakan waktu lama. Semakin detail abyek dan halus gerakan, semakin lama rendernya. Untuk render gedung gereja yang saya buat, walaupun resolusinya rendah tapi memakan waktu hingga 36 jam alias tiga hari. Untuk antisipasi, framenya saya potong-potong dahulu sebelum render sehingga tidak harus non stop render.
Percobaan saya berikutnya adalah membuat model mesin dengan drive dan reverse kinematic. Simulasi api dan asap saya gunakan particle sehingga menghemat waktu render. Kalau simulasi api dan asap betulan bisa berbulan bulan rendernya. Nah, anda dengan spek komputer bagus silahkan coba. Yang spek biasa pun masih bisa kok untuk versi 2.7 ke bawah. Untuk versi 2.8 ke atas komputer biasa tidak mampu lagi.



Oh ya, anda juga bisa bergabung di komunitas facebook seperti Blender Army Indonesia. Di sana anda bisa lihat karya teman-teman yang lumayan bagus. Bahkan ada teman-teman remaja belasan tahun tapi karyanya mendunia. Terbukti, animator Indonesia memang bukan kaleng-kaleng!
Sementara untuk update, fitur-fitur Blender setiap hari ada yang baru. Blender adalah software bebas, demikian pula developernya bebas menciptakan fitur baru untuk didownload free ataupun berbayar. Stok model jadi pun banyak tersedia, begitu pula stok animasi, shading obyek dll. Obyek, animasi, dan tekstur pada Blender pun bisa diimpor atau diekspor ke sejumlah aplikasi lain.
Bagi anda yang suka game, di Blender pun bisa diprogram game. Ada bahasa pemrograman phyton untuk membuat game sebagaimana yang digunakan developer dalam membuat fitur baru. Sementara bagi yang suka editing video atau bikin compositing, di blender juga bisa.
Meski fitur pada Blender terbilang cukup lengkap, kebanyakan settingannya masih manual dan tidak praktis untuk VFX standar industri. Namun jika anda sudah mahir blender, kabarnya anda tidak kesulitan lagi menghadapi ratusan aplikasi VFX tahap lanjut. Yang terakhir ini testimoni orang ya, saya belum coba sendiri.
Nah, tunggu apa lagi? Yuk coba Blender.... and happy blending. (Simpet Soge)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: